Jambi, kilasjambi.com – Rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir. Pada Rabu, 6 Oktober 2021, pukul 09.00 WIB, telah dilangsungkan Webinar bertajuk “Kiat Cegah Kecanduan Digital Pada Anak”.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual. Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 131 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Muhaimin, S.IP, MA – CEO Nextup ID, Arie Maya Lestari, S.Si – Master Mentor Sigap UMKM, Suci Annisa, Am.Keb – Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia Pengda Jambi, Reguler Home Band Infinity Hotel Jambi, Joni,. SE.Sy – Ketua KPID Provinsi Jambi. Pegiat media social yang juga Key Opinion Leader & Business Owner, @fithriw bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, yakni Muhaimin, mengatakan, “Melalui akselerasi transformasi digital, siap menyambut peluang era teknologi digital dengan mendorong produktivitas dan kualitas kerja kita sekaligus meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup masyarakat”.
Giliran pembicara kedua, Arie Maya Lestari mengatakan, “Pentingnya melakukan pembaharuan aplikasi karena setiap update yang diberikan pastinya terdapat perbaikan dari versi sebelumnya, entah itu dari segi fitur maupun keamanan”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Suci Annisa menjelaskan, “Teknologi adalah bagian dari kehidupan orang tua dan anak-anak, sehingga ada kekhawatiran terhadap dampak negatif pada anak-anak yang sangat muda, khususnya mengenai perkembangan kognitif, motorik, dan sosialisasi“.
Pembicara keempat Joni menegaskan, “Dengan etika kita akan terhindar dari perbuatan melanggar kesusilaan, perjudian, penghinaan, pencemaran nama baik, pemerasan, pengancaman dan penyebaran hoaks yang merugikan pengguna lain di media online”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Rujiah salah satu peserta yang menanyakan, “Di era pembelajaran daring menjadikan anak-anak banyak memegang gadget. Menurut bapak bagaimana batasan orang tua dalam mengawasi anak ketika memegang gadget?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Muhaimin. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Siti Nurbaya yang menanyakan, “Seperti yang kita lihat zaman sekarang ini sudah menggunakan internet/gadget dalam melakukan sistem belajar dan mengajar, nah usia berapakah idealnya anak itu diajarkan browsing via google/ruang guru atau via aplikasi lainnya sebagai media belajar/riset. Padahal google/aplikasi lainnya itu kan ada syarat penggunaannya?” dan dijawab oleh pembicara kedua Arie Maya Lestari.
Pertanyaan ketiga oleh Wiwit, “Bagaimana cara kita menciptakan ruang digital yang aman dan beretika yang baik dan benar sesuai dengan norma dan azaz Pancasila, agar para anak-anak yang sudah melek digital tidak terbawa arus negatif media digital?” dan dijawab oleh pembicara Suci Annisa, dan pertanyaan keempat oleh Magdalena, “Bagaimana strategi dari bapak untuk orang tua dan guru agar bisa mengedukasi peserta didik di lingkungan sekolah agar lebih cakap menggunakan digital, dengan tetap menanamkan nilai-nilai luhur bahasa Indonesia yang santun, etika dan etiket yang baik?” dan dijawab oleh pembicara keempat Joni.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-31 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)