KILAS JAMBI – Tanpa rasa sungkan dan cepat berbaur, tampak bakal calon Gubernur Jambi, Al Haris, dengan semangat menyendok Gulai Terjun ke piring-piring warga dalam tradisi Makan Berawang.
Makan bersama di Desa Kembang Tanjung, Kecamatan Mersam, Kabupaten Batanghari, Minggu (5/7), atas undangan akikah dan syukuran anak Ustad Marzuki, tokoh masyarakat setempat.
“Tadi tuan rumah ngajak Wo Haris naik ke rumah. Tapi emak-emak di sana justru menariknya ke belakang untuk ikut makan berawang,” kata Fauzan, warga setempat.
Wo Haris yang melihat hidangan khas Gulai Terjun, sontak saja mengambil sendok dan justru ikut menyiapkan hidangan bagi para tamu.
Aksi spontan inilah yang menjadi perhatian dan membuat kehebohan para emak di bagian dapur, termasuk emak-emak bagian konsumsi..
“Lauk-Lauknya mana Wo Haris,” canda emak-emak.
Gulai Terjun merupakan kuliner khas di Kabupaten Batanghari, Jambi. Yang jadi pembeda utama dari Gulai Terjun ini dibanding Gulai Talang adalah bahan bakunya
Apabila Gulai Talang berbahan baku daging bebek, Gulai Terjun dari berbagai macam bahan mulai dari daging kerbau, daging sapi, umbut kelapa, santan, cabai, dan bermacam rempah-rempah. Semua bahan tersebut dimasak secara bersamaan, atau oleh masyarakat setempat diistilahkan dengan terjun.
Gulai ini tidak mudah ditemukan di hari-hari biasa. Alasannya karena kuliner ini hanya muncul jika ada warga yang menggelar hajatan atau pesta pernikahan.
Sementara Makan Berawang adalah makan bersama dalam tradisi warga Mersam Kabupaten Batanghari, umumnya di Provinsi Jambi. Menu makanan yang dihidangkan biasanya bermacam-macam, salah satunya yang paling terkenal adalah Gulai Terjun. (*)