Jambi, kilasjambi.com – Bertajuk “Edukasi Masyarakat Melalui Literasi Digital”, rangkaian Webinar Literasi Digital di Kota Jambi kembali bergulir. Pada Senin, 18 Oktober 2021, pukul 09.00 WIB.
Kegiatan masif yang diinisiasi dan diselenggarakan oleh Direktorat Pemberdayaan informatika Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Kominfo RI ini bertujuan mendorong masyarakat menggunakan internet secara cerdas, positif, kreatif, dan produktif sehingga dapat meningkatkan kemampuan kognitif-nya untuk mengidentifikasi hoaks serta mencegah terpapar berbagai dampak negatif penggunaan internet.
Pengguna internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 202,6 juta jiwa. Total jumlah penduduk Indonesia sendiri saat ini adalah 274,9 juta jiwa. Ini artinya, penetrasi internet di Indonesia pada awal 2021 mencapai 73,7 persen.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika (Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah terkait literasi digital. “Hasil survei literasi digital yang kita lakukan bersama siberkreasi dan katadata pada 2020 menunjukkan bahwa indeks literasi digital Indonesia masih pada angka 3,47 dari skala 1 hingga 4. Hal itu menunjukkan indeks literasi digital kita masih di bawah tingkatan baik,” katanya lewat diskusi virtual.
Dalam konteks inilah webinar literasi digital yang diselenggarakan oleh Kementerian Kominfo RI ini menjadi agenda yang amat strategis dan krusial, dalam membekali seluruh masyarakat Indonesia beraktifitas di ranah digital.
Pada webinar yang sukses dihadiri 123 peserta daring ini, hadir dan memberikan materinya secara virtual, para narasumber yang berkompeten dalam bidangnya, yakni Adriani Sunuddin – Dosen dan Akademisi, Erfan Hasmin, S.Kom., M.T. – Kepala Unit ICT UNDIPA, Lisa Haryani, S.P. – Kabiro Humas Protokoler Promosi dan PMB Univ. Muhammadiyah Jambi, Berlian Santosa, S.Pt – Public Speaker, Story Teller & Penulis – Novelis, Owner & Founder Jakoz “KaosBerbumbuJambi”. Pegiat media sosial yang juga Host TV Nasional, Jurnalis, @andromeda_mercury bertindak sebagai Key Opinion Leader (KOL) dan memberikan pengalamannya.
Pada sesi pertama, yakni Adriani Sunuddin mengatakan, “Dalam konteks literasi digital dan kegiatan beberapa bulan sampai akhir tahun ini bangsa Indonesia butuh melakukan transformasi digital, transformasi ini terkait dengan peluang bahwa kita sangat bisa memanfaatkan bagaimana pendapatan Negara dalam 5-10 tahun ke depan menjadi penggerak ekonomi dunia”.
Giliran pembicara kedua, Erfan Hasmin, “Dalam berinteraksi di dunia digital tentunya kita menggunakan tools atau aplikasi yang umumnya di media sosial. Tentunya harus bisa memanfaatkan fitu-fitur yang sebenarnya sudah disediakan dan bagaimana kita bisa mengoptimalkan fitur-fitur tersebut agar kita tetap aman berinteraksi di dunia digital”.
Tampil sebagai pembicara ketiga Lisa Haryani menjelaskan, “Dalam bermedia sosial kita harus perhatikan etika dalam komunikasi dan jangan mengunggah hal-hal yang negatif maupun berkata kasar“.
Pembicara keempat Berlian Santosa menegaskan, “Terjadi perubahan perilaku dengan adanya pandemi, maka kita perlu strategi untuk berubah. Punya kecakapan skills, jangan dibiarkan!”.
@andromeda_mercury tyaa sebagai Key Opinion Leader dalam webinar kali ini menuturkan, “Kalau kita tidak melek digital atau tidak memahami literasi digital, dampaknya kita asal komentar saja, kita asal menghujat pemerintah kemudian membuat kata-kata kasar”.
Para peserta mengikuti dengan antusias seluruh materi yang disampaikan dalam webinar ini, terlihat dari banyaknya tanggapan dan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada para narasumber. Nita Rahayu salah satu peserta yang menanyakan, “Untuk menghidupkan keberagaman dengan kegiatan saling berbagi, baik itu berbagi ilmu, pekerjaan, kesejahteraan bahkan kedamaian. Bagaimana cara memanfaatkan teknologi digital untuk mendukung budaya sebuah bangsa?” dan dijawab oleh narasumber pertama yaitu Adriani Sunuddin. Pertanyaan kedua oleh peserta bernama Aninditha Shezan yang menanyakan, “Bagaimana cara memilah berita hoaks? Dan bagaimana cara meningkatkan mutu baca masyarakat agar terhindar dari berita hoaks?” dan dijawab oleh pembicara kedua Erfan Hasmin.
Pertanyaan ketiga oleh Khansa Amara, “Bagaimana menjadikan internet sebagai tempat yang sehat bagi anak dan mengurangi dampak negatifnya kepada anak?” dan dijawab oleh pembicara Lisa Haryani. Dan pertanyaan keempat oleh Eni AZ, “Etika dasar apa yang tepat agar bisa mengikuti ruang digital yang aman di masa pandemi seperti saat ini? Cara apa yang efektif agar bisa menjadi pelopor masyarakat yang kreatif di era digital?” dan dijawab oleh pembicara keempat, Berlian Santosa.
Webinar ini merupakan kegiatan webinar yang ke-35 dari 37 kali webinar yang akan diselenggarakan di Kota Jambi. Masyarakat diharapkan dapat hadir pada webinar-webinar yang akan datang. (*)