BWCF 2024 di Jambi Ekslusif: Warga dan Pelaku Budaya Lokal Dikesampingkan

Acara penutupan BWCF di Candi Kedaton KCBN Muarajambi, Sabtu malam (23/11/2024). Foto: Tangkapan layar YouTube BWCF

Jambi, Kilasjambi.com- Perhelatan Borobudur Writer and Culture Festival (BWCF) 2024 yang digelar di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi, pada hari Sabtu (23/11/2024) menjadi hari terakhir. Setelah berbagai gelaran yang diadakan di situs sejarah itu usai, ternyata masih menyisakan kekecewaan warga dan pelaku budaya lokal di Desa Muara Jambi.

Pemerintah desa, warga, dan pelaku budaya lokal kecewa karena perhelatan BWCF 2024 yang didukung Dana Indonesia itu, mengesampingkan pelestari budaya lokal dan menunjukan ekslusif. Bahkan banyak diantara masyarakat tak tahu ada perhelatan hebat di KCBN Muarojambi.

Pendiri BWCF Seno Joko Suyono ketika dihubungi Jambian ihwal keprihatinan warga di Muara Jambi, awalnya menjelaskan tetek bengek perhelatan BWCF. Namun Seno menolak pernyataannya dikutip. Dia bersedia dikutip dengan catatan ingin mengoreksi tulisan jurnalis terlebih dahulu sebelum ditayangkan.

“Mana yang mau kamu kutip? Kamu kirim dulu tulisannya, saya lihat. Redaktur Anda bisa ngedit berita tidak bung?” kata Seno.

“Saya enggak mau dikutip sebelum saya baca tulisan Anda. Nanti malah nambah keruwetan,” sambung Seno.

Borobudur Writers and Cultural Festival (BWCF) ke-13 berlangsung selama 19-23 November 2024. Kegiatan ini mengangkat tema besar “Membaca Ulang Hubungan Muarojambi-Nalanda dan Arca-arca Sumatera dalam Mengenang Satyawati Suleiman”.

Perhelatan BWCF 2024 seluruhnya diadakan di KCBN Muarojambi dan pembukaanya digelar di Kota Jambi. Adapun progam kegiatan terdiri dari pidato kebudayaan, simposium, ceramah umum (lectures), diskusi sastra, dialog sastra, peluncuran buku, podium sastra, pertunjukan seni dan sastra, seni pertunjukan (malam tari, malam musik) dan meditasi.

Namun selama pelaksanaan, perhelatan ini mengundang kekecewaan Pemerintah Desa Muara Jambi, warga, dan pelaku seni budaya di Desa Muara Jambi.

Sebelumnya, Mukhtar Hadi selaku pegiat seni budaya di Desa Muara Jambi amat menyayangkan event kebudayaan yang besar ini tidak melibatkan komunitas dan pelaku seni budaya. Padahal Desa Muara Jambi banyak memiliki kearifan lokal yang selama ini tumbu dan terawat di sekitar KCBN Muarojambi.

Misalnya menurut Borju, begitu sapaan akrab Mukhtar Hadi, tak sedikit tradisi dan kearifan lokal yang tumbuh dan dilestarikan pelaku-pelaku budaya itu seperti Tari Topeng, Dzikir Bardah, Abdul Muluk dan kearifan lokal lainnya. Seni budaya itu bahkan telah diinventarisir pemerintah.

“Tapi setiap ada momen besar seperti BWCF ini masyarakat dan pelaku budaya di desa kami dilupakan,” ujar Borju.

Setali tiga uang, Ketua Badan Pemasyarakatan Desa (BPD) Desa Muara Jambi Andri Yu pada Selasa (19/11/2024) mengatakan, perhelatan Borobudur Writer and Culture Festival (BWCF) yang merupakan ajang kelas internasional ini penuh kesan ekslusif belaka karena keberadaan komunitas masyarakat desa dikesampingkan.

“Jangankan dilibatkan, kami (pemerintah desa) diundang saja tidak. Memang sengaja tidak dilibatkan atau mungkin peran masyarakat yang telah menjaga warisan budaya dilupakan,” kata Andri.

Andri menjelaskan, perhelatan BWCF juga minim sosialisasi kepada warga. Sehingga hanya segelintir warga yang mengetahui perhelatan ini.

Padahal kata Andri, Desa Muara Jambi di Kecamatan Maro Sebo, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi, merupakan satu diantara delapan desa yang masuk di dalam KCBN Muarojambi. Desa ini masuk bagian lapan lawang yang secara kolektif bagian dari upaya menjaga dan membangun Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muarojambi.

“Tentu kalau kami (masyarakat) dilibatkan, maka masyarakat dengan sendirinya akan bertanggung jawan merawat dan merasa memiliki. Ini yang dilibatkan hanya segelintir orang saja,” sambung Andri.

Sementara itu, Datuk Gondang selaku Pelaku Seni Dzikir Bardah di Desa Muara Jambi masygul. Dia dan anggota kelompok keseniannya yang sudah merawat tradisi budaya merasa dilupakan.

Menurut Datuk Gondang, ajang internasional sangat ditunggu-tunggu. Ini bisa menjadi momentum untuk mempromosikan kearifan lokal di kampungnya. Pelibatan pelaku seni menjadi bagian apresiasi untuk mereka berkarya.

“Kami ingin tampil tidak meminta bayaran harga tidak masalah. Pelaku seni seperti kami ini dilibatkan saja itu bagi kami sudah sangatberharga yang tak ternilai,” kata Datuk Gondang.

Seorang narasumber yang mengetahui rencana awal perhelatan BWCF 2024 ini mengatakan, diduga ada peran Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah V Jambi. Petinggi BPK mengotak-ngotakan komunitas masyarakat di desa penyangga KCBN Muarojambi untuk terlibat dalam perhelatan tersebut.

Menteri Kebudayaan Republik Indonesia Fadli Zon ditemui usah membuka BWCF 2024 di RCC Jambi mengaku, pihaknya mendengar bahwa panitia telah melibatkan masyarakat desa dalam perhelatan ini. Hal ini kata dia, bakal menjadi masukan bahwa komunitas lokal harus dilibatkan, tanpa perlu milih-milih.

“Nanti kita sampaikan supaya ini lebih banyak melibatkan komunitas masyarakat, karena keterlibatan semua masyarakat yang ada di sekitar sangat penting. Kalau dilibatkan masyarakat jadi punya rasa memiliki, karena yang menjaga warisan budaya itu kan masyarakat. Jadi harus dilibatkan,” kata Fadli Zon.

Terpisah, Panitia Lokal Borobudur Writer and Culture Festival (BCFW) di Candi Muaro Jambi, Abdul Haviz mengaku dirinya terlibat dalam acara Borobudur Writer and Culture Festival (BCFW). Ia hanya mengurusi makanan di acara tersebut.

“Saya hanya mengurusi makanan dan melibatkan 30 orang ibu ibu masyarakat Desa Lamo,” kata Abdul Haviz alias Ahok, saat dikonfirmasi melalui sambung telepon pada Sabtu (23 November 2024).

Menurut Ahok, pihaknya hanya terlibat mengurusi makanan peserta dan para tamu undangan. Sementara itu, untuk kegiatan tersebut merupakan wilayah Desa Lamo yang mana acara di wilayah Candi Kedaton dan Koto Mahligai.

“Kita sudah libatkan untuk masyarakat baik itu ibu-ibu dan pemuda desa dalam kegiatan Borobudur Writer and Culture Festival (BCFW),” demikian Ahok.

Sumber: Jambian.id

Total
0
Shares
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *